Insiden Tabrakan Karena Jalan Rusak Preseden Buruk TdS 2018
Atas kondisi itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit selaku Ketua Umum Pelaksana ajang balap sepeda internasional itu, meminta Dinas Pariwisata Sumbar dan pemerintah kabupaten/kota memberikan tanda pada jalur jalan yang berbahaya untuk dilalui pebalap.
Menurut Nasrul, insiden jatuhnya para pebalap itu menjadi preseden buruk penyelenggara. Hal tersebut pun harus dievaluasi. Sebab, hingga saat ini, masih ada jalur jalan yang akan dilalui pembalap. Namun jalur tersebut masih rusak.
“Dinas PU sudah optimal. Diperbaiki jalan di Sijunjung, lalu malamnya hujan lebat, paginya jalan turun lagi menjadi bergelombang. Ini di luar dugaan kita. Tapi, semua patut dievaluasi. Sebab masih ada jalan yang juga urung tuntas. Pada jalur Pesisir Selatan menuju Padang, pemerintah setempat menjanjikan dua hari sebelum dilewati pembalap selesai dikerjakan,” katanya di Padang, Senin (5/12).
Lalu, Nasrul menerangkan, pada jalur Kelok Sembilan di Kabupaten Limapuluh Kota yang mengalami terban (longsor), akan diberi tanda dan dijaga oleh petugas. Hal itu dilakukan, sebagai antisipasi jika terjadi bencana susulan. Serta mengantisipasi agar tak ada lagi insiden pembalap jatuh.
“Jalur terban di Kelok Sembilan perbaikannya lama, butuh waktu dan anggaran besar. Saya sudah sampaikan pada Dinas Pariwisata agar memberi tanda atau penjagaan di jalur yang jelek atau belum selesai diperbaiki,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada etape I TdS sepanjang 140,5 kilometer yang mengambil rute Kota Bukittinggi-Kabupaten Sijunjung, peserta TdS mengalami insiden kecelakaan beruntun pada Minggu (4/11).
Komentar
Posting Komentar